Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif adalah salah satu yang dinilai dari penilaian. Pertanyaan pokok sebelum melakukan penilaian ialah apa yang harus dinilai itu. Terhadap pertanyaan ini kembali pada unsur – unsur yang terdapat dalam proses belajar – mengajar. Ada empat unsur utama dalam proses belajar – mengajar yaitu tujuan, bahan, metode dan penilaian.

Tujuan sebagai arah dari proses belajar – mengajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkah laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah menerima atau menempuh pengalaman belajarnya. Bahan adalah seperangkat pengetahuan ilmiah yang dijabarkan dari kurikulum untuk disampaikan atau dibahas dalam proses belajar – mengajar agar sampai pada tujuan yang telah ditetapkan.

Metode dan alat adalah cara atau teknik yang digunakan dalam pencapaian tujuan. Sedangkan penilaian prestasi belajar adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain, penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar mengajar.


Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurekuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bunyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Berikut ini akan dijelaskan ranah kognitif.

Kemampuan kognitif adalah kemampuan intelektual siswa seperti yang ditampakkan dalam menyelesaikan soal – soal matematika, menyusun suatu karangan, atau dalam memecahkan berbagai jenis soal yang membutuhkan “pemikiran”. Jadi kata “kognitif” dapat diganti dengan “intelektual” atau “serebral”. (W James Popham dan Eva L Baker Terjemahan Amirul Hadi dkk, 1992: 27)

“Kemampuan kognitif adalah kemampuan yang berhubungan dengan atau melibatkan kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan (termasuk kesadaran, perasaan dan sebagainya) atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman sendiri, juga suatu proses pengenalan dan penafsiran lingkungan oleh seseorang serta hasil perolehan pengetahuan”. (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1996: 611).

Bloom (1956) membagi ranah kognitif menjadi dua bagian yaitu kemampuan mengingat informasi dan kemampuan intelektual. Kemampuan mengingat informasi merupakan kategori tujuan belajar yang paling rendah yaitu pengetahuan (knowledge), sedangkan kemampuan intelektual, secara hirarkhis yaitu kemampuan memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis dan kemampuan menilai.

Untuk dapat membuat soal dengan baik maka guru harus memahami tujuan – tujuan yang ingin dicapai pada masing – masing pelajaran, dengan demikian sasaran evaluasi menjadi lebih jelas yang akan menjamin kebenaran informasi (hasil evaluasi). 

Prestasi menurut Zainal Arifin (1990:3) ”Prestasi adalah kemampuan, ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal”. Belajar dapat diartikan sebagai bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Jika kedua hal tersebut digabungkan maka prestasi belajar adalah merupakan hasil usaha yang dapat berupa kemampuan, ketrampilan, dan sikap seseorang setelah adanya perubahan/pertumbuhan yang dinyatakan dalam tingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Selain itu, prestasi belajar dapat diartikan pula sebagai penguasaan pengetahuan yang dicapai siswa yang hasilnya ditunjukkan melalui nilai atau angka yang diberikan guru dalam suatu periode tertentu.

Secara rinci sasaran evaluasi ranah kognitif dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kemampuan pengetahuan (knowledge = C1)  yaitu kemampuan untuk mengenal atau mengingat kembali sesuatu objek, ide, prosedur, prinsip atau teori yang pernah ditemukan dalam pengalaman tanpa memanipulasikannya dalam bentuk atau simbol lain. Untuk mengukur hasil belajar ini guru dapat memulai pertanyaan dengan kata – kata operasional, didefinisikan, tuliskan, sebutkan dsb.

2. Kemampuan pemahaman (Comprehension = C2) yaitu kemampuan untuk memahami atau mengerti, menangkap arti atau makna. Untuk mengevaluasi sasaran ini guru dapat menggunakan kata – kata: bedakan, simpulkan, berilah contoh, rangkumlah dsb.

3. Kemampuan menerapkan (Application = C3) yaitu kemampuan untuk menggunakan konsep, prinsip, prosedur atau teori tertentu pada situasi tertentu. Sasaran ini dapat dievaluasi dengan menggunakan kata – kata: gunakan teori, konsep, rumus, dan prinsip – prinsip.

4. Kemampuan menganalisis (Analysis = C4) yaitu kemampuan untuk menguraikan suatu bahan (fenomena atau bahan pelajaran) kedalam unsur – unsurnya, kemudian menghubung – hubungkan bagian dengan bagian dengan cara mana ia disusun dan diorganisasikan. Kata – kata yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kemampuan ini antara lain: uraikan, membedakan, memisahkan, menjabarkan dan menurunkan.

5. Kemampuan mensitesis (Synthesis = C5) yaitu kemampuan untuk mengumpulkan dan mengorganisasikan semua unsur atau bagian, sehingga membentuk satu keseluruhan secara utuh. Tingkah laku yang menggambarkan kemampuan mensintesis ini antara lain: mengkategorikan, mengkombinasikan, mengkomposisi, merakit, merekonstruksi, menyunting dan merevisi.

6. Kemampuan mengevaluasi (Evaluation = C6) yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan, menyatakan pendapat atau memberi penilaian berdasarkan kriteria – kriteria tertentu baik kualitatif maupun kuantitatif. Kata – kata atau istilah yang menggambarkan kemmapuan ini adalah menghargai, mengkritik, memutuskan, dan menilai hasil karya. (W. Gulo, 2002: 57 – 65)
Tatak Nurandhari
Tatak Nurandhari wuryantoro.com - Blogger Jalanan belajar menulis artikel pendidikan, ekonomi, keuangan, kesehatan, seni dan seputar teknologi internet, web dan juga pemerhati pendidikan di Indonesia. twitter | github | youtube | rss | blogger | rss

Post a Comment for "Kemampuan Kognitif"